|SEE ON MY BLOG

Selasa, 22 Maret 2011

Menggali Sejarah Kota Tua Jakarta

Posted by Kampoeng Sereh 07.04, under | No comments

Awal sejarah Kota Tua Jakarta dimulai dari sebuah kampung kecil bernama Jayakarta yang terletak di pinggir Kali Ciliwung. Kampung ini kemudian berkembang menjadi sebuah kota dagang besar sejak Jan Pieterszoon Coen, salah seorang petinggi VOC, mendirikan Batavia sekitar abad 17.

Salah satu sisa kejayaan Batavia adalah bangunan Museum Sejarah Jakarta atau lebih dikenal sebagai Museum Fatahilah. Dalam sejarahnya bangunan ini merupakan gedung Stadhuis atau pusat pemerintahan VOC yang dibangun pada tahun 1707.

Dalam peta lama Batavia, Stadhuis ini terletak di selatan stadhuisplein (lapangan Balaikota). Di timur berbatasan dengan Tijgersgracht atau terusan macan yang kini dikenal sebagai Jalan Lada dan Jalan Pos Kota (depan Gedung Imigrasi, Museum Seni Rupa dan Keramik serta Gedung BNI 46) . Di bagian barat berbatasan dengan De Binnen Nieuw Poortstraat, sekarang Jalan Pintu Besar Utara.

Sebagai pusat pemerintahan kala itu, di sekitar kawasan Stadhuis banyak berdiri gedung-gedung lain, dari mulai tempat ibadah hingga perkantoran. Bangunan-bangunan tua itu sampai sekarang masih berdiri meskipun beberapa diantaranya mulai rapuh digerus zaman.

Untuk menyelamatkan bangunan kuno bernilai historis dan seni arsitektur tinggi yang tersebar di kawasan Kota Tua, Gubernur Ali Sadikin (1966-1977) mencanangkan program Revitalisasi Kota Tua. Secara umum, kawasan Kota Tua mempunyai luas 864 hektar mencakup wilayah Jakarta Kota sekitarnya, dari seputar Glodok hingga Pelabuhan Sunda Kelapa.

Saat ini tercatat ada 284 bangunan bersejarah di sekitar kawasan Kota Tua. Guna melestarikan sekaligus menumbuhkan semangat kecintaan dan sense of belonging terhadap bangunan bersejarah tersebut, beberapa kelompok anak muda seperti Komunitas Historia Indonesia (KHI), Jakarta Heritage Community (JHC), Indonesian Federation of Friends of Museums (IFFM) dan Komunitas Jelajah Budaya (KJB) aktif melakukan kegiatan wisata sejarah ke kawasan Kota Tua, minimal sebulan sekali.

pada tahun 2009, misalnya. Mereka menggelar acara wisata sejarah berjalan kaki menelusuri Kota Tua bertajuk 'Jakarta Night Trail' . Acara ini diikuti kurang lebih 300 peserta dari seluruh Jabotabek yang rata-rata berusia muda. 'Harapan kami melalui kegiatan ini, kesadaran mencintai dan menjaga bangunan bersejarah di Kota Tua makin tumbuh dan dapat dukungan masyarakat,' kata Asep Kambali, Founder KHI.

Bukan cuma LSM, Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat pun tak ingin ketinggalan untuk lebih menghidupkan kembali wisata Kota Tua dengan meresmikan program wisata malam, awal Juni 2009. Pelaksanaan program wisata malam itu, akan melibatkan berbagai unsur, seperti Paguyuban Kota Tua, kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) serta masyarakat sekitar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
FAMILY / COMPANY GATHERING, SCHOOL REUNION , OUTDOOR ACTIVITY ORGANIZER, PROMOTION STORE EVENT,WEDDING EVENT, VIDEO SHOOTING AND MUSIC SHOW ORGANIZER ---- CONTACT NUMBER: 08989222254, 02196222254 (ALAN)